full team

kamu, mamah, papah, ka renny.

aku.

dengan keadaan kita yang sudah jauh berbeda. keadaan yang selalu aku bayangkan dan baru terjadi sekarang. secara kebetulan. ya, kebetulan. hmm, aku hampir lupa kalau tidak ada yang namanya kebetulan, pasti semua terjadi karena sudah ada yang mengatur. bukan begitu?

ya, seperti kita sekarang.

ntah apa yang akan terjadi besok, bulan depan, atau bahkan bertaun2 kedepan.

kita hanya menjalani. itu kata kamu. iya aku pun setuju.

aku lupa gmana ga cocoknya kita. aku lupa rasa struggling utk mengerti kamu.. yang aku rasain cuma aku sayang. dan lagi2 aku juga sadar kalo sayang itu blm cukup untuk suatu hubungan.

aku pikir ini tidak akan sesulit yang aku bayangkan, tapi kenapa setiap pagi masih ada air mata?

aku pikir ini adalah keputusan yang terbaik, tapi kenapa aku blm bisa merelakan?

aku pikir aku siap, tapi ternyata..

ah sudahlah, mungkin ini salah satu caraku untuk bisa sedikit demi sedikit melepaskan kamu..

dengan menulis dan mengeluarkan semua yang ada di hati ini.

goodbye or see you later?

dan akhirnya saya memenangkan ego saya, tanpa mendengarkan apa yang hati kecil saya katakan. percayalah sayang, itu tidak mudah. itu menyakitkan. saya kira saya akan berhenti menangis, pada kenyataannya pagi hari masih menjadi hal yang paling sulit untuk saya hadapi. air mata itu masih mengalir.

bukan sakit, tapi sedih.

i give you my all. this heart is belong to you. sepenuhnya. ya, mungkin disitu letak kesalahan saya. memberikan hati ini sepenuhnya. mempercayakan seutuhnya. and now, i have nothing left.

kembali membangun dari awal. disinilah peran waktu dibutuhkan dan saya tau, saya membutuhkan waktu yang tidak singkat.

it's over and i guess it's "see you later" :) amin!

cobaan

yang namanya hidup, pasti ga pernah luput dari yang namanya cobaan. saya pun sedang mengalami cobaan. sedang di uji, apakah saya bisa mengambil keputusan? sedang diajarkan bagaimana seharusnya menyayangi sesama manusia dan bahkan bagaimana menyayangi diri sendiri.

rasanya mata dan otak ini sudah lelah. mata saya sepet karena terus menerus mengeluarkan air mata, otak saya juga lelah karena tidak pernah berhenti berfikir tentang hal yang sama. kegiatan ini menghasilkan saya yang lupa untuk menyayangi diri sendiri.

akan seperti apa nantinya? saya tidak tau. saya bosan membuat rencana dan akhirnya selalu gagal. mungkin mencoba menerima, mengikhlaskan, dan menyerahkan pada Allah itu adalah jalan yang terbaik. tentu saja saya akan melakukan itu ketika saya sudah melakukan usaha yang maksimal, at least menurut saya demikian.

saya sudah pernah berusaha percaya dan dikecewakan. lalu, akankah saya bisa membangun kepercayaan itu lagi?

percaya? hhh.. mengerikan.

berlebihankah tulisan saya?

ah, peduli amat. saya hanya menulis apa yang saya pikir dan rasakan.