Sahabatku, usai tawa ini..
Izinkan aku bercerita:
Telah jauh, ku mendaki
sesak udara di atas puncak hayalan..
jangan sampai kau di sana..
Telah jauh, ku terjatuh
pedihnya luka di dasar jurang kecewa..
dan kini sampailah, aku disini..
yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
menanti seorang yang biasa saja..
segelas air di tangannya, kala kuterbaring.. sakit.
yang sudi dekat, mendekap tanganku,
mencari teduhnya dalam mataku,
dan berbisik..
"pandang aku, kau tak sendiri, oh dewiku.."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang.. Itu saja kuinginkan..
Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
tetapi..
Telah lama, kumenanti..
satu malam sunyi untuk kuakhiri
dan usai tangis ini, aku kan berjanji..
untuk diam, duduk di tempatku
menanti seorang yang biasa saja
segelas air di tangannya, kala kuterbaring.. sakit.
menantang malam, tanpa bimbang lagi
demi satu dewi yang telah bermimpi..
dan berbisik,
"selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku.."
Wahai Tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi..
Izinkan aku bercerita:
Telah jauh, ku mendaki
sesak udara di atas puncak hayalan..
jangan sampai kau di sana..
Telah jauh, ku terjatuh
pedihnya luka di dasar jurang kecewa..
dan kini sampailah, aku disini..
yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
menanti seorang yang biasa saja..
segelas air di tangannya, kala kuterbaring.. sakit.
yang sudi dekat, mendekap tanganku,
mencari teduhnya dalam mataku,
dan berbisik..
"pandang aku, kau tak sendiri, oh dewiku.."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang.. Itu saja kuinginkan..
Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
tetapi..
Telah lama, kumenanti..
satu malam sunyi untuk kuakhiri
dan usai tangis ini, aku kan berjanji..
untuk diam, duduk di tempatku
menanti seorang yang biasa saja
segelas air di tangannya, kala kuterbaring.. sakit.
menantang malam, tanpa bimbang lagi
demi satu dewi yang telah bermimpi..
dan berbisik,
"selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku.."
Wahai Tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi..
0 comments:
Post a Comment